Bantul - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M
Nuh melakukan peluncuran Kurikulum 2013 secara nasional di SMA Negeri 1
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peresmian ini ditandai dengan
penyerahan buku Kurikulum 2013 tingkat SD, SMP dan SMA ke siswa.
Dalam acara peluncuran di SMA 1 Bantul, Senin (15/7/21013), itu dihadiri pula Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Suryawidati Idham Samawi.
Nuh dalam sambutannya mengungkap alasan peluncuran kurikulum 2013 di Bantul. Pertama, Nuh mengatakan peluncuran kurikulum ini bukan sekadar peluncuran sebuah tulisan belaka, namun demi membangun sebuah peradaban di masa depan.
"Dan DIY merupakan simbol peradaban masa depan," ujarnya.
Nuh mengatakan masyarakat DIY sudah siap dengan pelaksanaan kurikulum 2013 ini. Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada masyarakat DIY yang siap menerima kedatangan kurikulum 2013 ini. Sebelum meresmikan dirinya telah memastikan dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapannya.
"Ini adalah takdir Tuhan bahwa peluncuran Kurikulum 2013 ini secara resmi diluncurkan di DIY," katanya.
Kurikulum 2013 ini diluncurkan secara serentak nasional pada hari ini terhadap 6.400 sekolah. Pelaksanaan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan terbatas.
Artinya tidak semua atau belum semua sekolah di kabupaten/kota dan propinsi yang akan menerapkan kurikulum ini. Bahkan sangat dimungkinkan dalam satu sekolah belum semua rombongan belajar akan menerapkannya.
"Saat ini sudah ada 6.400 sekolah yang siap dan kalau ada sekolah yang belum menerapkan itu memang. Target kita bertahap selama 3 tahun hingga 2015," katanya.
Dia berharap melalui peluncuran Kurikulum 2013 ini pendidikan di tanah air dapat dikembangkan dan tingkatkan secara maksimal. Menurutnya keutamaan nilai moral dan budaya perlu mendapat tempat yang spesial, khususnya melalui pemahaman lewat nilai-nilai agama.
"Karenanya, apa yang baik dari agama Konghucu, Budha, Hindu, Kristen, Katolik, Islam, semuanya kita ambil guna membangun kehidupan bangsa yang lebih baik," ungkap Nuh.
Dalam acara peluncuran di SMA 1 Bantul, Senin (15/7/21013), itu dihadiri pula Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Suryawidati Idham Samawi.
Nuh dalam sambutannya mengungkap alasan peluncuran kurikulum 2013 di Bantul. Pertama, Nuh mengatakan peluncuran kurikulum ini bukan sekadar peluncuran sebuah tulisan belaka, namun demi membangun sebuah peradaban di masa depan.
"Dan DIY merupakan simbol peradaban masa depan," ujarnya.
Nuh mengatakan masyarakat DIY sudah siap dengan pelaksanaan kurikulum 2013 ini. Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada masyarakat DIY yang siap menerima kedatangan kurikulum 2013 ini. Sebelum meresmikan dirinya telah memastikan dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk memastikan kesiapannya.
"Ini adalah takdir Tuhan bahwa peluncuran Kurikulum 2013 ini secara resmi diluncurkan di DIY," katanya.
Kurikulum 2013 ini diluncurkan secara serentak nasional pada hari ini terhadap 6.400 sekolah. Pelaksanaan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan terbatas.
Artinya tidak semua atau belum semua sekolah di kabupaten/kota dan propinsi yang akan menerapkan kurikulum ini. Bahkan sangat dimungkinkan dalam satu sekolah belum semua rombongan belajar akan menerapkannya.
"Saat ini sudah ada 6.400 sekolah yang siap dan kalau ada sekolah yang belum menerapkan itu memang. Target kita bertahap selama 3 tahun hingga 2015," katanya.
Dia berharap melalui peluncuran Kurikulum 2013 ini pendidikan di tanah air dapat dikembangkan dan tingkatkan secara maksimal. Menurutnya keutamaan nilai moral dan budaya perlu mendapat tempat yang spesial, khususnya melalui pemahaman lewat nilai-nilai agama.
"Karenanya, apa yang baik dari agama Konghucu, Budha, Hindu, Kristen, Katolik, Islam, semuanya kita ambil guna membangun kehidupan bangsa yang lebih baik," ungkap Nuh.
Sumber : Detik News
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !