Pendidikan Inklusi - a special web for a special children
Headlines News :
Home » , » Pendidikan Inklusi

Pendidikan Inklusi

Written By McDennie on Senin, 08 Juli 2013 | 16.03



Sejarah Pendidikan Inklusi
Peradaban manusia terus berkembang dari zaman ke zaman hal ini membuat manusia selalu berkembang dalam pola pikirnya karena bertambahnya pengalaman dan pendidikan yang diperoleh masyarakat. Salah satu pengalaman yang diperoleh manusia adalah adanya kesamaan hak dalam hidup.  Berdasarkan pengalaman inilah maka terbentuk pandangan yang dapat menyelamatkan anak-anak yang termajinalkan, terpinggirkan atau anak-anak yang terpisahkan seperti anak penyandang cacat.
Dikatakan menyelamatkan hidup anak? Anak penyandang cacat karena pengalaman dan sejarah telah menorehkan sesuatu yang menganggap anak penyandang cacat tidak berguna bahkan anak dalam keadaan cacat dibunuh, dibuang/ diasingkan.  Namun seiring dengan perkembangan zaman pola pikir manusia berubah, para penyandang cacact mulai diakui dan dihargai keberadaannya.  Oleh sebab itu, mulailah berdiri sekolah-sekolah untuk penyandang cacat tersebut.
Kondisi awal sejarah membuktikan bahwa penyandang cacat dipandang memiliki karakteristik yang berbeda dari orang umum lainnya, sehingga dalam pendidikannya mereka memerlukan pendekatan dan metode yang khusus pula sesuai dengan karakteristiknya.  Oleh sebab itu, pendidikan anak disabilitas (penyandang cacat) saat itu harus dipisahkan (berada di sekolah khusus) dari pendidikan anak lainnya (sistem segregasi) (Alimin:2005)
Seiring dengan lahirnya pemikiran tentang sistem layanan pendidikan yang sifatnya integratif tersebut, maka pada awal tahun 1980an telah dirintis sistem pelayanan pendidikan yang bersifat integratif yang diprakarsai oleh Hellen Keller Internasional VCO (FTK).

Latar Belakang Filosofis Pendidikan Inklusi
Layanan pendidikan tidak lagi didasarkan atas label kecacatannya anak, akan tetapi berdasarkan pada hambatan belajar dan kebutuhan setiap individu anak.  Oleh karena itu, anak berkebutuhan khusus tidak perlu berada di sekolah khusus namun bisa dilayani di sekolah reguler, cara pikir ini dilandasi oleh konsep special needs education, yang menjadikannya sebagai gagasan munculnya pendidikan inklusi.
Special education memiliki implikasi pemisahan (segregasi) yang berarti terfokus pada bentuk pendidikannya yang khusus yang dapat mengubah anak  agar sesuai dengan tuntutan pendidikan dan sekolah, sedangkan special needs education mengandung arti pendidikan harus menyesuaikan diri atau mengubah sekolah agar sesuai dengan ank (Supriadi:2003).
Dalam Pancasila sebenarnya telah tercantum filosofis pendidikan inklusi ini yaitu "Bhinneka Tunggal Ika", dalam artian walaupun kita berbeda-beda tetap satu jua, maksudnya adalah walau kita berbeda dalam karakteristik (ada yang cacat atau normal) kita tetap mempunyai hak yang sama dalam segi pendidikan atau yang lainnya. Pendidikan inklusi juga mengandung artian Education for All (pendidikan untuk semua tanpa terkecuali),yang merupakan upaya memberdayakan individu yang memiliki keragaman.  Anak tidak lagi dibeda-bedakan berdasarkan label atau karakteristik tertentu, tanpa diskriminasi dan berada pada pendidikan yang sama.

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014. a special web for a special children - All Rights Reserved
Template Used by McDennie Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger